Sinopsis Drama Thailand Innocent Lies Episode 2


Episode 2 dimulai dengan perbincangan antar pelayan di lobi hotel milik Gun. Salah satu dari mereka mengaku mendengar kabar bos mereka terlibat masalah dengan Sinqh di Desa Chao Pramong, bahkan sampai tertembak. Ni-pha yang mendengar percakapan tersebut langsung menghampiri mereka karena penasaran. Rasa penasaran terjawab sudah, mobil Gun datang dan parkir di halaman hotel. Gun dan Wimala keluar dari mobil tersebut. Yang tak biasa, tangan kiri Wimala terbungkus perban dan penyangga karena cidera.

Gun pun segera menghampiri Wimala, tampak khawatir dan mencoba menuntunnya berjalan. Wimala sontak menolak karena ia masih bisa berjalan. Kedatangan Gun dan Wimala tentu saja membuat para pelayan dan Ni-pha penasaran. Gun dan Wimala masuk ke hotel, melewati pelayan dan Ni-pha yang masih terdiam di tempat semula. Di tengah ruangan, datanglah Itt dan Panit sambil bertanya keadaan Wimala. Gun dan Wimala menjelaskan kalau semua baik-baik saja.

Gun meminta Wimala untuk beristirahat hari ini. Selanjutnya ia dan Wimala saling bertatapan mata selama beberapa saat. Wimala lalu terlihat salah tingkah. Itt dan Panit pun menatap Gun sambil tersenyum kecil. Gun pergi. Itt pun mengatakan pada Wimala, sepertinya bos sangat khawatir karena bersedia menemani semalaman. Panit mengajak Wimala untuk masuk dan beristirahat.

Setelah mendapati kedatangan Gun dan Wimala, Ni-pha langsung keluar dan menelpon Ornpreeya menceritakan semuanya. Ni-pha menuturkan Wimala tertembak karena melindungi bos hingga bos khawatir dan menemaninya semalaman di rumah sakit. Mendengar kabar itu, Ornpreeya langsung mematikan ponsel, wajahnya terlihat geram. 

Ia masih terdiam di atas tempat tidur. Rupanya, ia sedang bersama kekasihnya, Marut. Marut lantas bertanya ada apa? Ornpreeya bertanya balik, apakah Wimala akan menjalankan tugas yang mereka berikan. Marut ]menjawab, sepertinya Wimala bertanggung jawab, karena ia membutuhkan uang. Wajah Ornpreeya masih tampak khawatir, sehingga sang kekasih bertanya lagi, ada masalah apa? Ornpreeya menjawab, ia hanya penasaran, karena siapapun yang dekat dengan Gun hatinya mudah goyah. Marut pun curiga, apakah Ornpreeya masih memikirkan Gun. Ornpreeya pun menyanggah. Ia menenangkan sambil berkata, jika misinya berhasil, mereka akan menikah. Kemudian, mereka berciuman dan tidur bersama.

Flashback 1 hari lalu, saat Wimala mendengar cerita Gun soal mantan pegawainya yang berhenti karena kecelakaan kerja. Ia sadar kalau Gun adalah orang baik. Mengingat hal itu membuatnya gelisah dan segera berkemas untuk pergi. Belum sempat pergi, pintu kamar Wimala diketuk oleh salah seorang pegawai hotel. Ia berpura-pura khawatir dengan Wimala.

Saat hotel sudah sepi, Wimala berhati-hati keluar membawa barang-barangnya untuk kabur. Ia ditangkap oleh Apichart. Ni-pha menyusul mereka dan memarahi Wimala, curiga apakah ia berniat mengkhianati Ornpreeya. Wimala membantah, ia hanya merasa Gun bukan orang jahat dan akan membujuk Ornpreeya untuk berbicara saja pada Gun. Apichart langsung menyebut Wimala terlalu optimis, padahal sudah menerima uang untuk bekerja dan seharusnya tidak pergi begitu saja.

Ni-pha menegaskan kalau Gun bukan orang baik dan curiga apakah Wimala jatuh cinta dengan Gun. Wimala membantah. Ni-pha meminta Wimala untuk terus setia bekerja dengan Ornpreeya dan saling membantu. Ni-pha dan Apichart mengantar Wimala kembali ke kamarnya.

Dengan tangan masih berbalut perban, Wimala kembali bekerja keesokan harinya. Saat berdiskusi dengan Panit, mereka melihat Ornpreeya datang ke hotel. Ornpreeya berkata ingin mendiskusikan sesuatu dengan Gun. Ornpreeya dan Wimala berpura-pura kenalan seakan baru bertemu pertama kali di hadapan Panit. Panit menceritakan kedatangan Ornpreeya pada Gun. Panit bertanya apakah Gun tahu alasan kenapa Ornpreeya datang, Gun mengaku tak tahu.


Malam harinya, Wimala mondar-mandir kebingungan di kamar, salah satu pegawai hotel yang beberapa waktu lalu mendatanginya kini datang lagi dan menariknya pergi entah ke mana.

Ornpreeya mendatangi Gun, Gun bertanya kenapa Ornpreeya datang bukannya menemani anak mereka. Ornpreeya mencoba mencium Gun, Gun menolak dan marah. Ornpreeya tidak terima hanya mendapat hak asuh anak, karena ia juga menginginkan setengah dari aset Gun. Mendengar hal itu, Gun marah besar. Ornpreeya mencoba menciumnya lagi, Gun mencoba melepaskannya secara kasar hingga Ornpreeya terjatuh.

Detik itu juga, Wimala melihat pertikaian Ornpreeya dan Gun dari kejauhan. Rupanya Ornpreeya sudah merencanakan hal itu untuk mendapatkan simpati Wimala. Wimala berusaha masuk untuk melerai, tapi dilarang. Mereka keluar membiarkan Gun dan Ornpreeya. Ornpreeya dan Gun terus bertengkar. Ornpreeya sengaja melukai dirinya sendiri.

Keesokan harinya, Wimala bertanya ada apa dengan wajah Gun, Gun menghindari pertanyaannya. Wimala mendatangi Ornpreeya. Ternyata wajahnya dipenuhi luka, Wimala khawatir dan ingin melaporkan Gun. Ornpreeya mencegah dan mengatakan cara itu tak akan berhasil. Ornpreeya berbohong mengaku sudah berusaha bicara dengan Gun, tapi tak berhasil. Ia pura-pura menangis sambil memeluk Wimala. Ornpreeya meminta Wimala berhenti pada tugasnya, tapi Wimala menolak dan ingin terus melanjutkan misinya. Wimala keluar, Ornpreeya kemudian berdiskusi dengan Ni-pha dan Apichart.

Flashback kejadian pertengkaran Ornpreeya dan Gun dari sudut pandang Wimala.

Wimala melamun, sampai terjatuh, kemudian ditangkap oleh Gun. Wimala melihat tangan Gun terluka. Gun mengajak Wimala ke rumahnya, lalu Wimala mengobati luka Gun. Wimala pura-pura buang sampah, padahal ia mencoba mencari brankas berisi berkas yang diminta oleh Ornpreeya. Setelah mengetahui lokasi kotak brankas, Wimala keluar. Gun menyusul Wimala. Wimala pun pamit pergi.

Saat Wimala ingin kembali ke kamarnya, ia bertemu Ni-pha dan memberitahu kalau sudah tahu letak brankas. Ni-pha antusias merencanakan misi selanjutnya. Ni-pha menelpon Ornpreeya tentang kabar tersebut.

Pagi hari, Gun jogging.

Flashback momen Wimala merawat lukanya. Gun tersenyum mengingatnya.

Saat bekerja, Wimala berpapasan dengan Gun hingga hampir terjatuh. Gun menangkapnya. Momen ini disaksikan oleh Panit. Wimala menatap Gun sinis karena menganggap pria ini orang jahat.

Flashback tentang obrolan Wimala dengan Ni-pha untuk mencuri isi brankas di rumah Gun.

Gun bingung dengan ekspresi Wimala. Wimala mengaku memikirkan pekerjaan. Gun mengatakan Wimala sudah bekerja dengan baik.


Gun menceritakan pada Panit kalau ia mulai ada rasa dengan Wimala, tapi masih trauma kalau-kalau kegagalan cintanya di masa lalu terjadi lagi.

Malamnya, diadakan pesta di hotel. Wimala diundang naik ke panggung bersama Gun sebagai pegawai baru. Saat ditawari segelas wine, Wimala menolak dan Gun meminum wine tersebut untuknya. Hingga turun panggung, Gun terus berperilaku romantis ke Wimala.

Semakin malam, pesta semakin meriah. Ni-pha dan Apichart memberikan minuman yang sudah dicampur dengan obat tidur kepada Gun. Wimala, Apichart, dan Panit berusaha memapah Gun yang pingsan ke rumahnya.

Ni-pha menelpon Ornpreeya, khawatir karena Panit terus mengawasi, padahal mereka ingin melancarkan aksi untuk mencuri isi brankas di rumah Gun. Ornpreeya mengatakan jangan khawatir. Ornpreeya sontak menelpon Gun, Panit mengangkatnya karena Gun masih belum sadar. Ornpreeya mengatakan anak mereka sakit demam dan meminta tolong agar Gun membawa mereka ke rumah sakit. Panit memilih pergi membantu Ornpreeya.

Ni-pha datang dan menyiapkan minuman bercampur obat tidur. Ia berikan minuman itu kepada Wimala dengan alasan supaya Wimala lebih berani melancarkan aksi membobol brangkas usai menghabiskan minuman tersebut. Ni-pha dan Apichart pergi, Wimala diminta mencuri isi brankas. Tetapi, belum sempat membuka brankas, Wimala jatuh pingsan.


Panit datang ke rumah Ornpreeya, ternyata Pirn tidak sakit. Ornpreeya berbohong.

Ni-pha dan Apichart kembali dan mengangkat Wimala agar tidur di kasur bersama Gun. Apichart berhasil membuka brankas dan mengambil berkas yang dibutuhkan Ornpreeya. Ni-pha rupanya telah melucuti pakaian Wimala. Apichart pun melakukan hal yang sama pada Gun. Merkea mengambil gambar Wimala dan Gun berpelukan di atas kasur. Mereka pun pergi meninggalkan Wimala dan Gun.

Wimala bangun dan kebingungan karena isi brankas telah hilang. Ia menangis karena mengira telah melakukan hubungan badan dengan Gun. Lalu ia keluar. Ni-pha berpura-pura menunggu Wimala. Wimala mengaku berkas yang harus diambil sudah hilang. Ni-pha menyuruhnya kabur.

Paginya, Gun dibangunkan oleh Panit. Mereka panik kenapa brankas sudah dalam keadaan terbuka. Panit menceritakan kalau Ornpreeya tadi malam menelponnya. Ia curiga Ornpreeya merencanakan hal buruk. Gun langsung meminta Itt mengecek CCTV. Gun geram melihat rekaman Wimala kabur.

Pelayan mengatakan pada Panit, Apichart dan Ni-pha juga pergi. Gun semakin yakin mereka semua bersekongkol.

Gun menelpon Ornpreeya, tapi tidak diangkat. Itt bingung, bagaimana mereka tahu kode brankas.

Flashback Wimala mencari sesuatu di ruang kerja Gun.

Gun sontak curiga Wimala menemukan kode brankas lewat buku catatannya. Panit pun merasa bersalah karena sudah mempekerjakan Wimala, ia pikir Wimala orang baik. Gun memintanya untuk tidak menyalahkan diri sendiri, karena Ornpreeya dan lainnya pasti sudah merencanakan kejadian ini sejak lama. Kemudian Gun meminta Itt melaporkan ke polisi dan mengejar Ni-pha serta Apichart. Gun juga sungguh-sungguh ingin mencari Wimala.

Wat, Ibu Wimala, sudah pulang dari rumah sakit. Ternyata Wimala juga sudah berada di rumah. Sang ibu bertanya apakah pekerjaannya sukses. Mengetahui faktanya, Wat memarahi Wimala karena ia hanya menginginkan sisa uang yang seharusnya dibawa oleh Wimala usai menyelesaikan pekerjaan.

Ornpreeya bertemu dengan Ni-pha. Ia menanyakan kabar Wimala apakah wanita itu berhasil kabur. Ni-pha mengatakan Wimala tak akan berani menemui Ornpreeya sambil memperlihatkan foto Wimala dan Gun tanpa busana di atas kasur. Ornpreeya kaget dan marah dengan Ni-pha, karena hal itu di luar rencana mereka. Ni-pha membujuk kalau foto tersebut bisa jadi senjata saat mengurus perceraian.

Ornpreeya memberi upah yang seharusnya jadi hak Wimala kepada Ni-pha. Tetapi, Ni-pha meminta uang lebih jika Ornpreeya menginginkan foto Gun dan Wimala. Ornpreeya mengatakan akan memberikan jauh lebih banyak nanti usai berhasil memenangkan perceraian. Ia pun menyuruh Ni-pha dan Apichart bersembunyi dengan baik dari Gun.

Gun menelpon Wimala, tapi tidak diangkat.

Flashback momen romantis Gun dan Wimala. Hal ini membuatnya semakin marah dengan Wimala.

Wimala menceritakan segalanya kepada Bibi Nat dan memintanya merahasiakan dari sang ibu. Bibi Nat khawatir akan terjadi masalah besar, terutama jika Wimala hamil karena sudah berhubungan dengan Gun. Wimala mengatakan akan berdiskusi dengan ayahnya dulu supaya bisa mendapat pekerjaan dan memulai hidup baru.

Parin dan istrinya, yang merupakan mantan kekasih Gun, berpelukan. Parin menceritakan kalau ayahya baru menelpon. Sang ayah meminta Parin mencari pekerjaan untuk adik perempuannya. Istrinya sontak kaget karena baru tahu kalau Parin punya adik. Adik Parin tersebut bernama Wimala.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak